@SGRCUI

SGRC, Indonesia

Ask @SGRCUI

Sort by:

LatestTop

Previous

Terkait ribut-ribut hari ini?

Sore teman-teman semua, kami dari SGRC-UI ingin mengklarifikasi apa saja yang terjadi dalam kurun waktu enam jam terakhir.
LGBT Peer Support Network gagasan SGRC-UI dan Melela.org merupaka layanan konseling bagi teman-teman yang ingin tahu lebih banyak tentang LGBT. Konselor kami akan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait isu LGBT, sekaligus menjadi teman cerita bagi individu yang sedang melewati masa sulit. Kegiatan konseling ini bertujuan untuk mencerdaskan publik, sekaligus sebagai coping mechanism bagi teman-teman yang merasa tertekan karena preferensi seksual yang berbeda. Kegiatan konseling kami tidak memiliki muatan politik, dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan juga kami sajikan dalam berbagai perspektif.
Beberapa pihak yang belum memiliki pengetahuan komprehensif tentang apa itu konseling menganggap bahwa konseling yang kami lakukan akan mengarahkan individu untuk menjadi LGBT. Anggapan tersebut sangat tidak tepat. Dalam konseling, tanggung jawab konselor bukanlah untuk mendoktrin pihak yang menjalani konseling. Tugas konselor adalah membantu mereka dalam proses menemukan solusi masalah yang dirasa oleh mereka sendiri paling baik dan sesuai dengan hati nurani". SGRC-UI meyakini bahwa seksualitas merupakan hak individu, dan tugas kami adalah memberikan pengetahuan terkait isu tersebut.
Terkait permasalahan dengan pihak Kemahasiswaan UI, pertama-tama kami ingin berterima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung kami melalui hashtag #DukungSGRCUI.
Pihak Kemahasiswaan UI melalui pernyataan resminya mempermasalahkan penggunaan nama dan makara UI pada logo SGRC-UI. Tidak ada pencekalan atau pembubaran, jadi kami menghimbau pada teman-teman untuk tidak memojokan pihak UI dalam permasalahan ini. Dalam hemat kami, pihak Kemahasiswaan UI sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, dan bersikap sangat kooperatif selama dua tahun SGRC-UI berdiri. Seminar kami tentang pencegahan kekerasan seksual di kampus pernah dimuat dan dipublikasikan oleh Humas UI melalui halaman web resmi mereka. SGRC-UI juga diundang untuk mengikuti gathering komunitas se-UI. Permasalahan mengenai kenapa SGRC-UI menggunakan nama dan makara akan dijelaskan dalam paragraf berikutnya. Semoga permasalahan nama dan makara ini dapat segera diselesaikan dan hubungan SGRC-UI dan Kemahasiswaan-UI bisa kembali harmonis seperti dulu.
Mengenai alasan mengapa SGRC-UI menggunakan nama dan makara UI akan kami jelaskan melalui beberapa poin di bawah ini, sekaligus memberikan penjelasan singkat tentang apa itu SGRC-UI.

View more

People you may like

sweetheart98’s Profile Photo חַנָּה
also likes
SaPetro’s Profile Photo Sabrina Petrolo
also likes
PiccolaIsabella’s Profile Photo Isabella Petrolo
also likes
wildfirevalkyrie’s Profile Photo 별빛
also likes
Lizzietje’s Profile Photo Elisa™
also likes
AndreaRavela’s Profile Photo Andrea
also likes
mona_ahmed19’s Profile Photo Mona Ahmed
also likes
Livacer’s Profile Photo L
also likes
DovahMonah’s Profile Photo DovahMonah
also likes
spicyginger1888_’s Profile Photo spicyginger1888
also likes
Want to make more friends? Try this: Tell us what you like and find people with the same interests. Try this: + add more interests + add your interests

Terkait ribu-ribut part 2

SGRC-UI adalah komunitas/kelompok kajian yang dibangun secara otonom, sama seperti kelompok kajian lainnya.
SGRC-UI merupakan kelompok kajian yang mebahas isu gender dan seksualitas secara luas. Feminisme, hak tubuh, patriarki, gerakan pria, buruh dan wanita, kesehatan reproduksi, serta isu-isu lain yang terkait dengan gender dan seksualitas merupakan beberapa contoh fokus kajian kami. SGRC-UI bukan komunitas kencan atau tempat mencari jodoh bagi kelompok LGBT, dan kami menolak jika lokus kajian SGRC-UI yang sangat luas dikerdilkan dengan menyebut SGRC-UI sebagai komunitas LGBT.
Kelompok kajian kami, SGRC-UI memiliki struktur organisasi yang jelas, mission statement, dan timeline kegiatan. Semua dapat diakses di sgrcui.wordpress.com.
Kami bukan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan tidak berencana untuk menjadi UKM.
Pendiri dan anggota SGRC-UI merupakan mahasiswa, alumni, serta dosen dari Universitas Indonesia. Kegiatan kami juga berbasis di wilayah kampus Universitas Indonesia. Poin inilah yang menjelaskan kenapa kami menggunakan UI di dalam nama komunitas kami.
Kami sangat berterima kasih kepada teman-teman yang telah mencurahkan perhatiannya kepada kami, baik dalam bentuk sentimen positif, maupun negatif. Kedepannya kami akan melakukan diskusi dengan pihak Kemahasiswaan UI terkait penggunaan nama dan makara. Namun satu hal yang pasti, misi kami untuk menyediakan tempat dan pusat informasi bagi akademisi UI yang ingin mengetahui isu-isu terkait gender, seksualitas, dan kesehatan reproduksi tidak akan pernah mati!. Salam!

View more

Hi Kak. I hope you read my question and willing to answer it. Why does it is so hard to go from a abusive relationship? He keeps hurting me verbally, he keeps making me feels worthless yet I still love him. I know this is stupid and I know I should dump him, but I just cant. Thank you.

We know that I may be hard, but please see this cycle.
Unless you're ready to cut this cycle off, you're getting nowhere, dear. Please do look for support, don't blame yourself, and understand where to contact when everything happen.
In a healthy relationship, the power should be equal, and you shouldn't feel threatened. And this cycle of abuse, just won't stop. Write things down. Screen captured. Write your feelings.
Warm hugs.

Kak aku mau nanya, aku udah ga perawan dari beberapa tahun lalu dan aku nemuin cowo baik secara apapun. Aku minder kak .. Gimana ngatasin rasa mindernya? Aku takut kalau pacaran sama dia pas dia tau aku udah gak virgin dia ninggalin aku.

You're worthy, more than anything, more than your virginity. If he left you just because you're not a virgin anymore, he's not worth it.

Masyaallah mbak/mas tabah banget njawabe😂 Sabar ya mbak mas.. tep lakuin proker inii. Walaupun aku gatau apa2 (aslinya sih baru liat akun ini) , tp aku yakin ga ada orang yg ngadakn proker tanpa tujuan yg baik. Semangaaat😊😊

FarahPrimanitaPrima’s Profile PhotoFarah Primanita
Hi, terima kasih dukungan nya! Sangat berarti loh. Kalau kamu penasaran dan mau tau apa aja sih yang kami bahas, bisa mampir ke laman kami di Sgrcui.wordpress.com. Disana banyak informasi yang bermanfaat ;3

Halo kak! Aku gapernah ngapa2in gak terjerumus pergaulan bebas jg bahkan punya pacar jg nggak wkwk, aku mau ikut tes cuma tkt hasilnya tbtb positive tp aku gapernah ngapa2in kak tp tkt banget jd gamauu:(

Jangan takut, yuk be brave! Tapi tidak ada paksaan kok untuk tes ini, hanya saya, sayang sekali kalau ketika ada kesempatan baik ini ga dimanfaatkan.
Ingat aja, kalau negatif, kamu bisa terus jaga status kamu dan tahu cara cara agar tetap sehat, dan kalau kamu positif, bisa ditangani dengan cepat sehingga kamu bisa sehat terus!

Halo. Buat anon SGRC UI, cek HIV/AIDS itu mudah kok seperti test kesehatan yang lainnya. Jika terdeteksi lebih awal kan bisa dilakukan pencegahan lebih awal juga. HIV/AIDS menular tidak hanya melalui free sex. Mungkin ilmunya bisa diperluas lagi mengenai HIV/AIDS. Informasinya sudah tersedia loh :)

Betul sekali! Terima kasih! Oh ya jangan lupa juga kami ada screening film Kisah Carlo.

Gue ikut TES?? 0.0 Gue Suruh temen-temen gue ikutan TES? (((0))).(((0))) Gue kayak orang gak bener, hidup di pergulan yg kagak bener aja! yg ada malah gue dianggep terjerumus maksiat dzolim zinah free-sex

Itu Stigma non. Anggap aja kayak tes kesehatan biasa seperti kalau mau ngelamar kerja. Atau seperti cek kesehatan sebelum pernikahan. Atau seperti cek golongan darah (dan memang semudah itu). Mencegah dan mengetahui status lebih baik sedari awal, Anon sayang.
Hope it helps!

HALAH Itu gak valid, lagian sewa artis kan gampang, tinggal bayar aja buat endorse! soal ikut tes bener apa kagak mah lain soal, kagak bisa dibuktiin.. yg penting #PUBLIC-IMAGE dulu biar yg laen ikut-ikutan! trus ikut-ikutan free sex tahap selanjutnya...

Halo, Anon bitter banget sih. Nonton nih video nya ;3
http://m.youtube.com/watch?v=FJj71rr0XrQSGRCUI’s Video 133143319102 FJj71rr0XrQSGRCUI’s Video 133143319102 FJj71rr0XrQ
Ayo lah ikutan, non.

Gue???? TES?!!!! HAHAHHAHAHA!!!!!!!! Buat APAH??!!! Gue cukup jaga diri, jaga pergaulan, jaga iman.

Halo, Non. Kalau gitu, ga salah dong untuk coba! Kan yakin hasilnya negatif. Sama nanti Anon dikasih pengetahuan mengenai pencegahan dan pengecekan berkala loh! Jadi Anon tentunya ga akan salah lagi info terkait HIV/AIDS!
Ayo non, encourage teman temannya juga!

iye, dari primate. primate yg disodomi oleh kaum homok, soalnya nafsunya gede. masak simpanse aja disodomi!!

Halo, kayaknya Anon belum baca ya. Bukan dari sodomi, non. Tapi dari konsumsi daging buruan (perburuan).
Udah non, mending ajak aja diri sendiri dan teman teman untuk tes. Gampang mudah dan gratis!
Dian sastro di temanteman.org aja berani tes dan jadi duta! Masa kamu nggak sih, non?

kamu orang berpendidikan gak sih? kalau kasih artikel riset, tuh dikasih sumber yang JELAS!!! emg kuliah dimana akademia kayak gitu?!!!

Halo, kamu pembaca yang jelas kah? Kami sudah pernah membahas ini berkali-kali. Silakan baca lebih banyak ya! Udah banyak sumber informasi nya masih bahas HIV yang disebarkan oleh homoseksual, padahal jelas dari primate.
Baca ini ya
Sharp PM, Bailes E, Chaudhuri RR, Rodenburg CM, Santiago MO, Hahn BH (2001)."The origins of acquired immune deficiency syndrome viruses: where and when?".Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences356(1410): 867–76.doi:10.1098/rstb.2001.0863
http://www.theaidsinstitute.org/education/aids-101/where-did-hiv-come-0

Mau merayakan Hari AIDS??? Pantes aja lha wong pertama disebarin oleh para homoseksual!!

Scientists identified a type of chimpanzee in West Africa as the source of HIV infection in humans. They believe that the chimpanzee version of the immunodeficiency virus (called simian immunodeficiency virus or SIV) most likely was transmitted to humans and mutated into HIV when humans hunted these chimpanzees for meat and came into contact with their infected blood. Over decades, the virus slowly spread across Africa and later into other parts of the world.
The earliest known case of infection with HIV-1 in a human was detected in a blood sample collected in 1959 from a man in Kinshasa, Democratic Republic of the Congo. (How he became infected is not known.) Genetic analysis of this blood sample suggested that HIV-1 may have stemmed from a single virus in the late 1940s or early 1950s.
The researchers believe that HIV-1 was introduced into the human population when hunters became exposed to infected blood.
Nah, selamat hari AIDS internasional ya! Dari pada kamu ribut ribut, non, yuk, cek status kesehatan kamu, baru pamer :3

View more

Next

Language: English