SGRC, Indonesia

Maaf baru dijawab sekarang, karena admin baru menemukan buku yang sesuai agar bisa dibahas secara komprehensif.

---

Sejarah patriarki sendiri bisa dibilang masih menjadi perdebatan. Argumen umum yang biasanya digunakan untuk menjawab pertanyaan ini adalah "patriarki muncul saat pembagian kerja hadir". Jika berbicara mengenai pembagian kerja, maka kita harus mundur beberapa ribu tahun ke zaman prasejarah. Sejarah patriarki bisa dilacak sampai zaman neolitik (7000-3000 S.M), saat manusia berubah dari masa berburu dan meramu ke masa bercocok tanam. Pada masa berburu dan meramu, perempuan akan tinggal dirumah dan mengurus anak sementara laki-laki akan berburu dan mencari makan. Pandangan ini di kritik karena bukti sejarah menunjukkan bahwa pada masa tersebut, perempuan mengumpulkan sayuran dan kacang-kacangan, serta menangkap binatang-binatang kecil untuk menopang keluarga, hal ini tentu "lebih bermanfaat" jika dibandingkan dengan hasil perburuan laki-laki yang tidak menentu. Hal yang sama juga terjadi di masa bercocok tanam, baik laki-laki dan perempuan terlibat dalam proses produksi pangan, hal ini menunjukkan bahwa relasi kuasa pada masa tersebut cenderung egaliter ( Hughes, S.S., Hughes, B. 2001. "Agricultural and Pastoral Societies in Ancient and Classical History". Temple University Press)

---

Lebih lanjut, peneliti lain mengatakan bahwa sistem patriarki dimulai semenjak masyarakat mengenal konsep "private ownership" atau kepemilikan pribadi. Peristiwa ini dapat dilacak sampai tahun 3100 sebelum masehi di timur tengah. Masyarakat yang telah belajar bagaimana menjinakkan ternak di masa bercocok tanam dan berternak mulai mengenal konsep kepemilikan ternak. Setelah mengenal konsep kepemilikan ternak, pastinya mereka ingin mewariskan ternak mereka ke anak-anak mereka setelah mereka meninggal. Oleh karena itu, pada masa ini perempuan dibatasi hak reproduksinya sehingga: 1) mereka harus perawan sebelum menikah dan 2)mereka tidak diizinkan berzina. Semuanya demi kemudahan identifikasi warisan. (Engels dalam Lerner, G. 1986. The Creation of Patriarchy)

---

Seiring perkembangan zaman, patriarki juga turut berkembang. Gambaran mengenai dewa atau tuhan yang merupakan perempuan "mother nature" atau "mother goddesses" berubah seiring munculnya dewa-dewa tandingan yang berjenis kelamin laki-laki, seperti zeus. Munculnya agama-agama samawi yang Tuhannya hanya berkomunikasi melalui nabi laki-laki kemudian turut menjustifikasi lemahnya posisi perempuan dalam peradaban. Sejarawan-sejarawan laki-laki juga turut berperan dalam menuliskan sejarah yang bias laki-laki, dimana pahlawan dan orang-orang bersejarah yang ditulis sebagian besar adalah laki-laki (Lerner G. 1986. The Creation of Patriarchy)

---

Kira-kira begitu sejarahnya dari zaman neolitik sampai ke sekitar abad 19, setelah abad ke 19 bisa dibilang sudah masuk era perjuangan hak perempuan (meskipun perjuangan pertama yang tercatat itu tahun 1700an). Semoga menjawab!

View more

Begini, jika gender dianalogikan sebagai warna, ada banyak sekali warna dan gradasinya.
Jika Anda diminta untuk menyebutkan berbagai macam warna, apa saja warna yang terpikir di benak Anda?

---

Misalnya Anda akan menyebutkan warna merah, kuning, hijau, biru, ungu, hitam, putih, abu-abu, kuning, oranye, coklat. Mengapa yang terpikirkan hanya itu? Karena kemungkinan warna-warna tersebutlah yang sangat familiar oleh Anda, dan dikategorikan dalam nama-nama tertentu.

---

Namun, apakah hanya warna-warna tersebut yang ada dalam spektrum warna? Bahkan satu warna dengan gradasi yang berbeda akan memberikan nama yang berbeda. Misalnya biru saja punya variasi gelap terang (pale blue, navy blue), kombinasi dengan warna yang lain (teal, turquoise), seperti itu pula gender yang mempunyai banyak spektrum.

---

Manusia berusaha mengkategorisasikan dan memberikan penamaan pada dasarnya adalah untuk mempermudah pengetahuan, bukan untuk meniadakan atau menolak adanya warna/gender yang berbeda.

---

Semoga menjawab!

View more

Here we go with more definition of attraction:

---

Sexual attraction: attraction that makes people desire sexual contact or shows sexual interest in another person(s) -- kontak seksual, bukan hanya fisik seseorang

---

Romantic attraction: attraction that makes people desire romantic contact or interaction with another person or persons -- keinginan untuk terlibat dalam interaksi yang romantis

---

Aesthetic attraction: occurs when someone appreciates the appearance or beauty of another person(s), disconnected from sexual or romantic attraction - berhubungan dengan apreasiasi keindahan

---

Sensual attraction: the desire to interact with others in a tactile, non-sexual way, such as through hugging or cuddling - berhubungan dengan pengindraan (sensori)

---

Emotional attraction: the desire to get to know someone, often as a result of their personality instead of their physicality. This type of attraction is present in most relationships from platonic friendships to romantic and sexual relationships - keinginan untuk mengenal orang lain

---

Intellectual attraction: the desire to engage with another in an intellectual manner, such as engaging in conversation with them, “picking their brain,” and it has more to do with what or how a person thinks instead of the person themselves. - karena kapasitas intelektual

View more

Sulit untuk memberikan penjelasan yang definitif pada hal yang disebut "ketertarikan" ini, karena yang namanya ketertarikan sifatnya sangat subjektif dan personal. Yang jelas, ketertarikan seksual datang dari dan untuk pemenuhan hasrat seksual. Ketertarikan romantis, datang dari hasrat untuk membangun hubungan romantis. Jawabannya sirkular? Mungkin. Itu karena yang memahami darimana hasrat seksual atau hubungan romantis jatuh pada individu masing-masing. Unless there's a way or some sophisticated technology where people can accurately measure the level of mental/emotional/physiological experience, definition of such highly personal/subjective thing such as attraction can only rely on the individuals, because they experience it firsthand. Definitions provided by experts or scientists can only help so much, but to project it into your own being is actually your liberty. It's literally your choice (to define yourself in whatever way based on your own assessment).

---

Tapi Admin mengerti kok. It's probably hard for people to differ when their sexual and romantic attraction goes hand in hand or consistent with each other, so they can't really tell which is which. But for people who has different sexual and romantic attraction, it would be blindingly obvious to them :) It all depends on individual experience.

---

Singkat, padat, dan jelasnya: cuma individu bersangkutan yang dapat menentukan apakah ia sexually/romantically attracted.

View more

Anon, perbedaan antara sexual and romantic attraction can differ because they're two different thing. Seperti yang admin telah sebut sebelumnya, hal ini terdengar asing karena pada umumnya ketertarikan seksual dan romantis konsisten satu sama lain. Idealnya mungkin demikian, tapi di dunia ini ada orang-orang yang ketertarikan seksualnya BERBEDA dengan ketertarikan romantis. Contoh yang paling mudah adalah para aseksual yang memiliki ketertarikan romantis. Ada aseksual yang heteromantic, homoromantic, biromantic, dan variasi ketertarikan romantis lain. Tapi tentu saja ada aseksual yang aromantic, dimana ia tidak merasakan ketertarikan seksual ataupun romantis dengan orang lain.

---

Tapi tentunya perbedaan ketertarikan seksual dan romantis tidak hanya dialami oleh aseksual, tetapi mereka yang heteroseksual, homoseksual, atau biseksual seperti heteroseksual yang homoromantic, homoseksual yang heteromantic, biseksual yang hetero/homoromantic, homo/heteroseksual yang biromantic, dan variasi lain dalam orientasi seksual/romantis.

---

Memang selama ini tidak ada riset yang menjelaskan secara empiris bagaimana ini dapat terjadi, tapi ketiadaan bukti empiris tidak membuktikan bahwa perasaan dan ketertarikan yang dialami oleh mereka merupakan suatu yang tidak nyata. Selama ini kita seringkali dicekoki bahwa ketertarikan seksual harus diikuti dengan ketertarikan romantis dan sebaliknya. Kita dibuat paham bahwa ketertarikan romantis semata-mata merupakan turunan dari ketertarikan seksual, dan bukan pengalaman emosional yang legit dan independen. But guess what, it's not. It IS different with sexuality, and just because it doesn't match, doesn't mean it's not real.

---

Hope it helps!

View more

Ada beberapa pertanyaan serupa (walaupun terdapat variasi umur), semoga juga turut menjawab!

---

Untuk memulai menjawab pertanyaan ini, perlu ditekankan bahwa haid yang tidak teratur pada umumnya bukan sesuatu yang berbahaya. Tidak haid untuk beberapa bulan, haid yang terlalu sering, spotting (pendarahan vagina ringan yang bukan haid), pendarahan yang cukup banyak dan lain sebagainya biasanya terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon yang mudah untuk diatasi. Untuk mengatasinya sendiri, tergantung pada apa yang menyebabkan ketidakteraturan haid kamu. Haid yang tidak teratur dapat disebabkan oleh stress, perubahan berat badan dalam waktu singkat, olahraga berlebihan, nutrisi tidak seimbang (diet tidak sesuai), merokok, penggunaan obat tertentu, kafein, hingga hal seperti kemoterapi atau kelahiran, atau untuk penyebab yang lebih serius, bisa karena masalah kesehatan seperti PCOS.

---

Hal yang berpotensi untuk membuat haid kamu tidak teratur sangat banyak bukan? Kembali ke solusi, refleksikan dulu faktor non-penyakit yang mungkin saat ini kamu alami atau lakukan dan coba dikurangi atau diatasi. Jika terus berlanjut (dan terdapat gejala lain yang mengindikasikan penyakit, seperti PCOS) baru pertimbangkan untuk periksa ke dokter. Sekali lagi, haid tidak teratur pada umumnya tidak berbahaya kok :)

View more

Konsep integritas tubuh memiliki asumsi dasar yaitu "kuasa penuh atas tubuh dan pikiran dimiliki oleh diri sendiri", jadi sangat bertentangan dengan hukum agama yang menyebutkan LGBT terlaknat. Karena tubuh dan pikiran adalah hak individu, maka seharusnya prinsip yang dibawa adalah prinsip penghargaan dan toleransi (selama tidak melanggar hukum tentunya ya).

---

Namun sepertinya pertanyaannya agak kurang matang ya, setahu admin, tidak ada agama yang menyebutkan LGBT terlaknat, yang ada adalah tafsiran terhadap teks suci yang kemudian diartikan seperti itu. Mengkopi jawaban pertanyaan beberapa waktu yang lalu,

---

"Bagi penulis, verses are mute, its meaning depends on the reader. Bagaimana agama memandang homoseksualitas sangat tergantung dengan bagaimana pembaca atau penganut agama tersebut memaknai ajaran agamanya. Misalnya dalam abrahamic religion (islam, kristen dan yahudi), homoseksualitas dibahas dalam surat levictus dan luth tentang kejadian sodom dan gomorah, yang dihujani api oleh tuhan karena melakukan hubungan sesama jenis.

---

Namun beberapa scholar memaknai ayat tersebut secara berbeda, ada yang memaknai bahwa mereka dihukum bukan karena homoseksualitasnya, melainkan perampokan dan pemerkosaan. Sangat kontekstual bukan?. Contoh diatas hanya membahas agama samawi, bagaimana dengan agama ardhi? bagaimana dengan agama yang tidak mempunyai kitab?."

---

Semoga menjawab.

View more

Karena kapasitas dan detail yang kurang memadai, admin menjawab pertanyaan ini agak penuh dengan asumsi Anon, jadi dimohon maklum tapi semoga membantu setidaknya dalam memberikan variasi kemungkinan.

---

HIV negatif MUNGKIN pada anak dan istri om Anon jika om Anon tidak melakukan hubungan seksual yang meliputi kontak langsung dengan air mani atau darah om Anon setelah om Anon mendapatkan virus HIV tersebut. Sulit untuk membuktikan hal ini, karena kematian yang disebabkan oleh HIV, atau biasa disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome, atau didefinisikan sebagai adanya penyakit tertentu yang diasosiasikan dengan infeksi HIV) biasanya terjadi dalam kurun waktu yang lama hingga 10 tahun (tanpa treatment). Tapi, kalau benar istri dan anaknya HIV negatif, berarti virus HIV yang ditemukan di om Anon adalah virus yang belum lama ini ia dapatkan (dan mungkin bukan penyebab utama kematian, hanya ditemukan saat otopsi ketika om Anon meninggal), memang tidak tertular karena hubungan seks menggunakan kondom yang konsisten dan benar, dan/atau tidak terdapat kontak langsung dengan darah om Anon.

---

Intinya: ya, mungkin saja.

View more